SENEKO | Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini memiliki kesempatan baik untuk memaksimalkan langkah diplomasinya terkait isu perubahan iklim melalui pengembangan energi terbarukan.
Demikian Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Fabby Tumiwa mengatakan, usai penandatanganan kerjasama produsen panel surya Utomo SolaRUV dan Solar Radiance di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Menurut Fabby, Presidensi G20 menjadi momentum Indonesia mendorong upaya akselerasi transisi energi.
"Indonesia memiliki sumber energi surya yang sangat melimpah dengan intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari, bahkan daerah Indonesia bagian timur memiliki intensitas radiasi matahari yang lebih tinggi," urainya.
Fabby menyampaikan akselerasi transisi energi bisa didorong dari pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Dia menilai Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar dan inisiatif antar organisasi seperti produsen panel surya Utomo SolaRUV dan Solar Radiance yang harus didukung karena akan menumbuhkan lapangan kerja hijau.
Selain itu meningkatkan akses ke teknologi dan ujungnya memperkuat ekosistem antar pelaku usaha di Indonesia.
"Sehingga konsumen atau pengguna mendapatkan penghematan dan akses ke pengembang kelas dunia di industri energi bersih tanah air," paparnya. (rls)
0 Komentar